Ulasan Novel The Wizard of Once (Cressida Cowell): Pada Zaman Dahulu Kala, Sihir Hadir di Muka Bumi

 


IDENTITAS BUKU

Judul: The Wizard of Once (Penyihir pada Zaman Dahulu Kala)

Penulis: Cressida Cowell

Penerbit: Mahaka Publishing

Cetakan: Pertama, Februari 2019

Tebal: 389 Halaman

ISBN: 978-602-9474-20-6


“Ini adalah sebuah cerita dengan dua orang pahlawan.”

―Cressida Cowell―


Cressida Cowell seorang novelis dan ilustrator terkenal asal Inggris yang karyanya sudah dikenal di seluruh penjuru dunia, yang menerbitkan buku How to Train Your Dragon kini kembali menggebrak dunia fantasi dengan seri terbarunya yang mengangkat tema sihir. Mengisahkan awal mula sihir hadir di Kepulauan Britania Raya di zaman dahulu kala.


Kisah ini diawali dengan perselisihan dua musuh bebuyutan yaitu Bangsa Penyihir dan Bangsa Ksatria. Alasan mereka saling bermusuhan tak lain karena ksatria akan selalu meluluhlantahkan daerah hutan belantara―tempat bermukim seluruh makhluk sihir―demi membangun Benteng Ksatria yang penuh dengan besi―kelemahan dari bangsa penyihir adalah besi. Namun kedua bangsa ini memiliki satu musuh abadi yaitu Penyihir Hitam


Tak hanya sekedar penyihir dan ksatria di dalam kisah ini, ada banyak makhluk lucu dan magis lainnya seperti peri-peri, raksasa, kucing salju, burung gagak yang bisa berbicara dan banyak lagi. Kisah ini ditopang oleh dua pahlawan hebat, yang pertama adalah Xar putra Encanzo, Raja Penyihir. Meskipun dia adalah putra seorang Enchanter―penyihir ulung―, Xar sama sekali tak memiliki kekuatan sihir. Pahlawan yang kedua adalah Wish, putri Ratu Sychorax Ratu Para Kstaria yang gagah dan angkuh. Namun Wish sama sekali tak mewarisi sifat ibunya, malahan dia memiliki sebuah benda sihir terlarang―ya karena sihir terlarang di daerah ksatria.


Xar mulai lelah dengan kekuatan sihirnya yang tak segera muncul, hingga ide untuk menangkap penyihir hitam muncul di kepalanya. Secara kebetulan dalam misi kanak-kanak―ya, Caliburn Si Burung Gagak penjaga Xar menyebutnya begitu―Xar untuk menjebak dan menangkap penyihir hitam, ia dipertemukan dengan Wish seorang Putri Ksatria yang memiliki sebuah sendok hidup. 


Perlahan tapi pasti mereka menjadi teman dan Wish sangat tertarik dengan dunia sihir. Oh iya, Wish memiliki seorang asisten pengawal bernama Bodkin. Bodkin adalah pengawal paling penakut di seantero negeri, namun rasa tanggung jawabnya begitu besar untuk melindungi Wish. Karena keingintahuan yang begitu besar, mereka akhirnya bermisi untuk mencari penyihir hitam. Hingga entah bagaimana penyihir hitam yang diyakini telah lama punah, tiba-tiba saja menyerang kediaman Xar dan Raja Encanzo. Xar yang berusahaa mati-matian untuk bertahan dengan pedangnya tak sengaja terkena noda penyihir hitam―darah penyihir hitam sangat berbahaya―begitu pula Squeezjoos peri kecil kesayangan Xar. 


Kalau kalian pikir keinginan Xar telah terpenuhi kalian sedikit keliru. Tentu Xar bahagia dengan noda itu, tapi kadang kalanya noda itu seakan menguasai tubuh Xar. Bergerak secara brutal dan berlawanan melawan keinginan Xar. Dengan bantuan buku mantra yang dimiliki Xar, Wish berhasil menemukan cara bagaimana menghilangkan noda penyihir hitam itu dari Xar dan Squezzjoos. 


Ada sebuah batu yang disebut ‘Batu-Pencabut-Sihir’ yang dapat menyerap kekuatan sihir, dan batu itu teletak di penjara bawah tanah milik Ratu Sychorax. Setiap peri, raksasa, elf, atau apapun itu makhluk magis yang berhasil ditangkap oleh pasukan ksatria, maka akan dibawa untuk disentuhkan pada batu itu agar hilang kekuatan mereka. Wish, Xar, Bodkin dan seluruh rombongannya mengendap-endap untuk menuju ke ruangan itu. Ini adalah satu-satunya cara untuk menghilangkan sihir hitam. Tapi dengan syarat, segera setelah meletakan diri di batu tersebut, kalian harus segera menarik diri, jika tidak... 


Squeezjoos kecil yang malang diletakan di atas batu itu, disusul Xar yang meletakan tangannya. Namun Xar terlalu cepat menarik tangannya dan cerita in bergerak ke arah yang tidak terduga. Entah apa yang terjadi, Wish juga menempelkan tangannya di batu itu. Tangannya tak bisa dilepaskan dan dia menyadari ada sebuah makhluk di dalam batu itu. Dan ya makhluk itu adalah Raja Penyihir Hitam. Batu itu berbicara untuk segera menyerahkan kekuatan Wish padanya. Perlahan batu itu mulai retak dan BOOM!! Raja Penyihir hitam menyerang dan merobek penutup mata Wish dan saat itulah mata sihir miliknya terbuka.


Mereka memang kembali ke tempat asal mereka setelah pertarungan menegangkan itu, tapi banyak rahasia dan misi baru yang menunggu. Dengan buku mantra serta bulu pemberian Caliburn, Wish dapat menulis apapun disitu. Dan Xar, oh jika kau kira dia sudah bebas dari noda penyihir hitam itu salah. Masih tersisa noda itu di sana dan dirinya sangat bahagia akan hal itu―untuk saat ini. Dan wish sedang menyusun rencana untuk segera memulai petualangan selanjutnya.


Jika kalian tidak pernah membaca novel milik Cressida Cowell maka kalian akan terkejut dengan banyaknya ilustrasi dalam novel ini. Saya juga terkejut saat pertama membacanya, namun ini adalah nilai tambah. Semua ilustrasi itu memberi kesan bahwa buku ini benar-benar hidup. Selain itu novel yang ku baca ini adalah versi terjemahan Bahasa Indonesianya, dan ya penerjemah melakukan tugasnya dengan baik. Memilih kata-kata yang ringan dan mudah dipahami.



Ada beberapa typo dan juga penempatan paragraf di sela-sela ilustrasi yang menurut saya kurang tepat sehingga sedikit akan membingungkan. Sama dengan novel-novel fantasi lain, terlihat jelas bagaimana Cressida membuat dunianya sendiri, sehingga terasa begitu berbeda dengan fantasi lainnya. Selain itu banyak nilai kehidupan yang bisa diambil dari kisah ini. 


Menjadi berbeda itu tidak selalu buruk, tak apa kau berbeda dari saudaramu atau kawan-kawanmu. Tak apa kau tak sesuai dengan ekspektasi orang, dari novel ini kita belajar dengan semua perbedaan itu akan membawa hal yang jauh lebih hebat datang ke dalam hidupmu. Selain itu, novel ini mengingatkan kita bahwa bagaimana pun juga orang tua akan tetap dan selalu memiliki hati orang tua yang hangat dan menyayangi anak-anak mereka. Jujur saja saya dan pasti kalian ingin tahu tentang kelanjutan kisah Wish dan Xar, kita tunggu saja kelanjutan kisah dari rombongan aneh ini. Dan semua akan kembali dimulai saat bulu Caliburn menuntun tangan Wish untuk menuliskan suatu hal ajaib di dalam buku mantra. 


Ketika perjalanan usai, masalah dimulai. 

Cressida Cowell


...

Mampirlah jika ingin membaca ulasan buku kedua (Twice Magic) dan buku ketiga (Knock Three Times) dari seri The Wizard of Once.

Komentar